Saturday, 8 December 2012

Resensi Novel Aku Akan Menggeser Gunung

Resensi Novel Aku Akan Menggeser Gunung

     I.        Data Buku

·         Judul Buku                  : Aku Akan Menggeser Gunung
·         Penulis                         : Rahmi Khalida
·         Editor                          : Seno Ramdan
·         Desainer Cover           : Rudi Hanafi
·         Ilustrator                     : Rudi Hanafi
·         Ukuran Novel             : 14,5 x 21cm
·         Tebal Novel                 : 1,2 cm
·         Jenis kertas                  : A5
·         Jumlah halaman           : 264
·         Penerbit                       : CV. Grafika Sinar Sejahtera
·         Kota Terbit                  : Jakarta
·         Tahun Terbit                : 2009
·         Cetakan                       : Pertama
·         ISBN/ISSN                 : 978-602-96500-1-3

  II.        Pendahuluan

a)      Isi Novel
Novel ini berisi tentang sebuah kisah seseorang permpuan anak kedua dari 3 bersaudara yang bernama panggilan Khay. Khay adalah anak dari seseorang ayah yang bekerja sebagai dosen di Amerika dan ibunya yang berasal dari Minang di Indonesia tapi karena ayahnya yang berusaha membantu temannya yang di Indonesia yang sedang krisis sehingga menghabiskan seluruh  uangnya. Oleh karena  itu mereka sekeluarga pindah di minang dan tempat dimana keluarga si ibu. Dua bersaudara yang di anggap tidak pantas dan dianggap sebagai parasit oleh keluarga besar ibu kecuali seseorang yang merawat dia di Jakarta sebelum pindah di Minang harus menjalani kepahitan itu. Setelah beberapa saat mereka dapat anggota keluarga baru yaitu Qyu-Qyu yang menderita penyakit parah. Khay menjalani hidup dengan penuh ketaatan pada agama dan prestasi yang memuaskan sehingga membawanya pada cita-citanya, tapi setelah dia mencapai cita-cita dia meninggal.

b)      Tujuan Pengarang
·         Menuliskan imajinasi yang ada dipikiran pengarang dan mengembangkan cerita itu ke dalam sebuah paragraf (sebuah buku).
·         Memberikan efek emosional, membuat seseorang terhibur.

c)        Tujuan Pembuatan Resensi
·         Menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia
·         Menambah wawasan untuk membuat resensi

d)      Manfaat
Novel ini bermanfaat bagi semua masyarakat khususnya para remaja dan dewasa. Selain itu, memberikan banyak pesan moral dan religius serta memberikan hiburan.

e)       Sasaran
Sasaran Novel “Aku Akan Menggeser Gunung” adalah sebuah novel yang pantas dibaca oleh gadis-gadis dan wanita muslim saat ini. Novel juga ini ditujukan untuk masyarakat luas mulai dari pelajar hingga masyarakat umum.

f)        Dari Segi Kebahasaan dan Ejaan
Dilihat dari segi bahasa, sebenarnya pengarang novel ini belum seluruhnya menggunakan Bahasa Indonesia. Masih banyak kata ejaan atau bahasa asing dan daerah.







III.        Pembahasan

®  Unsur Intrinsik

1.      Tema
Tema dalam novel ini yaitu seseorang yang mempunyai visi dan misi sangat tinggi untuk mengembalikan namanya dan keluarganya serta mencapai cita-citanya.

2.      Tokoh dan Penokohan
Tokoh tokoh dalam novel ini yaitu :
ª      Khalisha Nafeeza Mohamed Ja’far (Khay)
¨      Teratur : BErdasarkan jurnal yang dia buat
¨      Keras Kepala : “ Aku memang keras kepala.”
¨      Menyepelekan : “ Fisika tidak ada gunanya di pelajari di SMA.”
¨      Pantang Menyerah : “ Prinsip hidupku adalah ‘teruslah mencoba segala kemungkinan , dan mungkin aku sendiri tidak tahu apa itu mungkin,…”
¨      Tertutup : “…, aku adalah anak yang tertutup,…”
¨      Ramah : “ Selalu menyapa mereka terlebih dahulu.”
¨      Taat pada agama : “ Satu hal yang ku benci dari buka bersama adalah ‘melalikan salat.”
¨      Imajinatif : “ kembali lgi ke dunia Imajinasi.”
ª      Raziq Al-Kahfi Mohamed Ja’far (Uda)
¨      Penyayang : “ Walaupun ia cuek, tapi aku tahu ia menyayangiku.”
¨      Pemalas : “ Ia hanya malas dan sering mengacuhkan guru yang mengajar karena terlalu pintar.”
¨      Kasar
¨      Pengertian
¨      Nakal
ª      Bilqis Ameera Mohamed Ja’far (Qyu-Qyu)
¨      Cengeng : “ Ia pun menangis sejadi-jadinya.”
¨      Manja : “ Dasar anak manja.”
ª      Papa Khay
¨      Pemarah : “ Dalam hitungan detik Papa keluar dari kamar kerjanya dan memarahiku.”
¨       Cuek ,suka menghakimi dan menasehati
ª      Mama Khay
¨      Cuek ,suka menghakimi dan menasehati
ª      Bang Alem
¨      Berkarisma : “ …karena ia berkharisma.”
¨      Jaim
¨      Alim : “ Ia memang tipe cowok yang alim.”
ª      Fireal
¨      Mudah marah : “ Ia mudah marah dan meluap-luap.”
¨      Egois, keras kepala, angkuh : “ Fireal tahu dirinya egois ,narsis,keras kepala,dan angkuh.”
ª      Yan
ª      Fatimah Az Zahra
ª      Citi Aisyah
ª      Pak Hamdani
¨      Berwibawa
ª      Ibu Lyra
¨      Baik
ª      Bang Iman
¨      Partisipasif
ª      Zahira
ª      Jabriel
ª      Biya
ª      Syadza
ª      Saki
ª      Hesty
ª      Aimeenan Okula
ª      Bang Hasan
¨      Suka memaksakan
ª      Bang Abi
ª      Bang Sobran
ª      Bang Mufa
ª      Bang Zee
ª      Bang Zaqi
ª      Chevonne Arco
¨      Bisa menghargai
ª      Bu Ita
ª      Pratiwi Astuti
ª      Bang Odie
ª      Kak Sesza
ª      Bang Liam
ª      Tante Sabrina
¨      Baik,dan tidak pilih kasih
ª      Amabel Kemal
ª      Kak Nasywa
ª      Kak Vian
ª      Kak Wafa
ª      Tante Salsa
¨      Suka menasehati
ª      Sofia
ª      Gani
ª      Hakan
ª      Adel
ª      Ando
ª      Ayesha
ª      Didi
ª      Pax Wandy
¨      Ramah,baik hati
ª      Yugo
ª      Bapak Walikota

3.      Alur
Alur pada novel ini adalaha alur mundur
4.      Latar atau Seting
§  Latar tempat:
·         Rumah :
“Rumah sepi.”
·         Ruang Keluarga : “ Mama sedang membaca majalah di ruang keluarga.”
·         Bk : “ Saat jam istirahat Aku dan Biya pergi ke ruang Bimbingan dan Konseling(BK).”
·         Sekolah
·         Kelas XII IPA 4
·         Hotel Bumi Minang “… pergi ke Hotel Bumi Minang.”
·         Masjid : “ Kemudian salat subuh ke masjid…”
·         Rumah Sakit : “ …, aku ke rumah sakit menghantar pabukoan dan pakaian untuk Mama.”
·         Tepi Laut
·         Salon : “ Begitu masuk, aku dapat merasakan sensasi arrogant dari salon mewah itu.”
·         Rumah Bundha : “ Di rumah Bundha,…”
·         Cambridge Massachusetts
·         Bandara
·         London : “… tiba di London pukul…
·         Meja rias : “ …, aku beranjak menuju meja rias.”
·         Jakarta : “ …, aku selamat tiba di Jakarta …”
·         Ruang tunggu operasi : “ Aku, Papa, dan Mama terhenyak di ruang tunggu operasi.”
·         Padang : “Aku tiba di Padang.”

§  Latar waktu :
·         Pagi :
“…,gordern tertutup rapat ,emolak cahaya matahari pagi…”
·         Sore : “ Sore ”
·         Ramadan : “… Untuk menghadapi pesantren Ramadhan tahun ini.”
·         Malam Takbiran
·         1 Muharam
·         Senja
·         Hari kedua ujian SNMPTN : “ hari ini adalah hari kedua ujian SNMPTN.”

§  Latar suasana :
·         Sepi :
“Rumah sepi.”
·         Berisik
·         Hening : “ Kelas Tiba-tiba hening.”
·         Tegang
·         Syhadu
·         Panik
·          Sedih
·         Ramai : “ aku takkan lupa gemuruh sorak-sorai para penonton…”
·         Damai : “… sebuah kedamaian.”
·          
5.      Sudut Pandang
Sudut pandang dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama menjadi tokoh utama.

6.      Gaya bahasa
Gaya bahasa dalam novel ini adalah seperti bahasa pada anak tahun 2009 yang tidak baku dan mengandung bahasa inggris serta memiliki gaya khas Minang. Di dalam novel ini juga di bumbui sedikit majas serta puisi yang berkaitan dengan cerita novel ini.

7.      Amanat
Amanat dalam cerita novel ini adalah kita harus mempunyai visi dan misi hidup di dunia ini walaupun kita serba kurang tapi jika kita berniat dan mencoba terus menerus maka kita akan mendapatkan yang lebih dari pada apa yang kita perjuangkan. Kegagalan bukan berarti kita kalah tetapi kita harus ambil hikmah di sisi lain dari kegagalan itu. Kita perlu berbagi pada teman kita dan semua orang yang di sekitar kita. Kita harus selalu berpegangan teguh pada iman kita. Kita harus menekuni apa yang ada pada diri kita. Kita harus selalu bersyukur dan tidak mengeluh. Kita harus jujur jika ada masalah atau perlu tahu untuk banyak orang. Jangan menjadi pengecut apabila sudah dilakukan jangan mundur karena sesuatu yang sepele. Kita bisa ambil contoh dari banyak hal lain dari karakter tokoh-tokoh pada novel ini dan sebagainya.

®  Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrisik dalam novel ini adalah pengarang, tempat, budaya, agama, waktu, maupun teman bergaul juga masa lalu dari penulis.
Pengarang mempunyai karakter yang taat pada agama dan mempunyai masa lalu yang dulunya tinggal di Amerika menjadi tinggal di Indonesia karena sesuatu hal. Agama sang penulis adalah islam sehingga mempengaruhi penulisan sehingga setiap penulisan banyak keterkaitannya dengan ibadah serta almalan-amalan lain dalam islam. Budayanya keluarga pun mempengaruhi budaya yang dulunya penuh dengan kemewahan menjadi budaya yang penuh cinta akan keadaan Indonesia. Tahun penulis membuat novel juga mempengaruhi dalam segi bahasa yang tidak memperhatikan EYD penuh tapi hampir sebagian diisi dengan kata dari bahasa inggris serta kata anak muda pada tahun itu.

®  Analisis
v  Kelebihan
Kelebihan dalam novel ini banyak. Pertama nilai moral yang terkandung dalam novel ini banyak mulai dari karakter, tingkah dan segala perjuangan dalam meraih cita-citanya. Tingkat keterbacaan cukup untuk bisa dibaca. Tidak banyak buku yang mengandung moral agama yang sangat patut diacungi jempol. Cerita dalam buku ini  telah menang dalam Lomba Cerita Islam Tingkat Nasional Tahun 2009, Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah,Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama RI. Buku ini menyelaraskan banyak pemahaman yang akan meningkatkan iman pembaca. Terdapat majas dan kata bahasa asing yang membuat pembaca mengenal sedikit demi sedikit mengenal bahasa asing. Novel ini tidak hanya di penuhi tentang kisah agama tapi juga kisah cinta dan kasih sayang baik terhadap kekasih maupun keluarga. Tidak hanya itu daftar hal yang akan dilakukan pun tercantum dalam novel sehingga pembaca bisa meniru mempunyai kehidupan yang teratur. Novel ini juga mengajari kita agar selalu berfikiran positif walaupun nyawa sudah di ambang kematian.
v  Kekurangan
Kekurangan pada novel ini adalah belum terdapat bab maupun sub bab juga daftar isi. Pada novel ini belum menampakkan ejaan yang benar menurut Bahasa Indonesia. Sedikit terdapat bahasa asing yang akan membuyarkan imajinasi sang pembaca .

®  Kesimpulan
Aku Akan Menggeser Gunung
Cerita ini banyak mengandung masalah kecil sampai masalah besar yang sering kali timbul dalam kalangan masyarakat tapi masalah yang sangat berkecimpung itu tidak dipernah dihindari, masalah yang kecil tidak dibesar-besarkan dan masalah yang besar tidak dikecil-kecilkan. Masalah itu dia selesaikan dengan sedikit bumbu yaitu motivasi untuk menjadi yang terbaik walaupun yang akan membawanya pada akhir penyelesaian. Kisah cinta yang membumbui crita ini juga perjuangan tokoh dalam crita ini tidak kalah miripnya dengan kehidupan nyata saat ini. Dalam cerita novel ini juga terdapat kisah persahabatan yang karena masalah sepele hampir terputus tapi akhirnya tidak tapi malah sahabat yang sangat setia pada Khay ini berubah menjadi apa yang diharapkan semua orang. Novel ini cocok untuk kalangan remaja sekarang terutama wanita muslim. Novel ini juga baik untuk seluruh kalangan masyarakat karena dalam novel ini banyak mengandung motivasi-motivasi serta tidak ada hal yang akan menjerumuskan dalam hal-hal yang negative seperti remaja saat ini.

 IV.         Lampiran
Sinopsis Aku Akan Menggeser Gunung

   V.        Penutup
Meresensi buku novel memang awalnya sangat membingungkan tapi berkat bimbingan semuanya resensi ini dapat terselesaikan. Terimakasih saya ucapkan pada pembimbing meresensi novel ini yaitu Bu Saras Hartanti S.Pd. dan Perpustakaan SMA 2 Purworejo yang telah meminjami novel serta teman-teman sekalian yang membantu saya. Mohon maaf bila dalam menulis ada banyak kesalahan dan kekurangan dalam informasi novel.
Sinopsis

Aku Telah MEnggeser Gunung

Pagi yang cerah utuk menumpu semangat Khay. Khay atau Khalisha Nafeeza Mohamed Ja’far  adalah orang yang teratur. Khay selalu menulis jurnal yang akan dilakukanya. Khay sekarang kelas XII .Khay selalu mencoba menjadi anak yang pandai agar bisa lulus ujian SMNPTN. Khay mempunyai cita-cita yaitu menjadi seorang diplomat. Khay mempunyai banyak kata dalam bahasa inggris dan dia gunakan dalam lomba-lomba berpidato bahasa inggris.
Khay mempunyai orang tua yang biasa dia panggil Mama dan Papa. Dia juga mempunyai 2 saudara yaitu kakak laki laki bernama Al-Kahfi Mohamed Ja’far (Uda) dan adik laki-laki bernama Bilqis Ameera Mohamed Ja’far (Qyu-Qyu).Uda adalah seorang yang  pandai, cuek, pemalas, tapi pengertian dan penyayang dan Qyu-Qyu adalah anak yang cengeng, manja. Qyu-qyu manja agar perhatian Papa dan Mama tidak tertuju pada Khay. Qyu-qyu mempunyai penyakit yang sangat parah dan harus selalu berobat rutin tapi tidak menjadi alasanya untuk bertingkah selayaknya orang normal. Papa dan Mama Khay sering kali cuek dan tidak pernah memperhatikan khay bahkan sejak lahirnya Qyu-qyu hampir tidak pernah dimanja. Walaupun cuek tapi sebenarnya Papa dan Mama khay hanya ingin agar Khay mandiri dan menentukan pilihan hidupnya sendiri.
Saat pengumuman pembagian kelas Khay mendapat kelas XII IPA 4 yang bertolak belakang dengan kelas yang dulu  didudukinya yaitu kelas XI IPA 1. Kelas XI IPA 1 adalah kelas yang paling special dan muridnya pun sangat pandai-pandai. Pembagian kelas merupakan kebijakan dari sekolah yang membuat agar kelas yang pandai-pandai dapat bercampur dengan yang lain dan supaya tidak angkuh. Di kelas special itu Khay berteman akrab dengan semua anak kelas itu terutama Fireal sahabat sejak SD-nya. Fireal dan Khay sempat tidak suka terhadap kibijakan sekolah dan menangis lama sekali di BK. Khay juga pernah memprotes kebijakan Kolam renang laki-laki dan permpuan jadi satu. Tapi berkat semangatnya akhirnya ada Muslimah Pool yaitu kolam renang khusus perempuan.
Khay juga mempunyai Ekstrakulikuler yaitu EC. Setelah promosi EC Khay dan teman-nya pergi ke pameran. Khay berniat mencarai informasi tentang beasiswa. Khay pernah bertekat unutk menggeser gunung.
Ramadhan pun tiba, Ramadan yang sangat di tunggu-tunggu Khay. Pada Ramadan itu khay melewati banyak hal yang sangat tidak terlupankan. Acara khay pada saat bulan Ramadan diantaranya yaitu buka bersama dengan keluaraga, teman-teman XII IPA 4 dan acara-acara lain dari Irmi. Bulan Ramadan sangat menyenangkan baginya karena bulan itu penuh ketenangan juga saat bulan Ramadan itu Khay mulai menyukai seseorang Pria yang berwibawa yang bernama bang Alem. Ramadan berakhir dengan mengaharukan dengan maaf-maafan antar tetangga terutama keluarga. Ramadan berakhir adalah hal yang sedikit sulit untuk Khay di hampir frustasi karena pernah ingin bersekolah di persantren saja tapi tidak boleh. Khay ingin di pesantren karena di pesantren penuh dengan islami.
Setelah Ramadan berakhir khay dipilih Chevonne Arco menjadi model. Dia sangat menghargai akan pakain berjilbab Khay yang akhirnya dia memakai pakain bersjilbab.
Khay mempunyai piala lama yang terselip fotonya dan Fireal. Di balik foto itu terdapat tulisan yang  tidak sengaja terpotong karena robek.
Khay mempunyai masalalu yang sangat tidak nyaman dihatinya. Dulu dia tinggal di Amerika bersama keluarganya. Papa Khay bekerja menjadi dosen. Papa Khay mempunyai teman di Indonesia yang sedang di landa kemrosotan hasil perusahaan. Papa Khay terus saja membantu temannya yang di Indonesia sehingga Keluarga Khay harus pindah ke Indonesia dan tinggal di Jakarta untuk sementara. Di Jakarta Khay dan Uda sebelum Qyu-qyu lahir di temani oleh Tante Sabrina yang sangat baik. Setelah beberapa lama Qyu-qyu lahir dan di deteksi mempunyai sakit yang parah. Penyakit Qyu-qyu membuat Papa Khay harus bekerja lebih tapi walaupun begitu biaya untuk berobat Qyu-qyu tidak sedikit.Oleh karena itu keluarga Khay yang dulunya paling kaya di antara keluarga besarnya menjadi pas-pasan malah di anggap sebagai penjilat.
Khay selalu menguatkan hatinya dan menjadi pendiam. Uda menjadi tidak karuan atau bisa di bilang nakal karena itu bahkan pada keluarga besarnya Uda sangat cuek. Khay saat itu hanya mengandalkan kepandaiannya yang dapat menyetarakkan derajat bersama saudara-saudaranya. Khay juga menjadi nyaman akibat banyak buku dari ayahnya. Itulah masa lalu yang pait dari khay. Namun begitu dia tetap menjadi dia yang sebenarnya.
Khay mempunyai karya tulis yang diam-diam ia kerjakan. Karya tulis itu bersisi tentang karakter orang orang minang pada umumnya. Beberapa waktu kemudian Khay mengikuti ujian masuk  London Business dan di terima. Khay berangkat menggunakan pesawat dan sampai di sana ia sangat senang karena sebagian dari hal yang selalu di impikan sudah di depan matanya.
Selang beberapa lama waktu presentasi karya masing-masing peserta pun di mulai. Khay mempresentasikan hasil karya Ilmiahnya dengan sangat haru. Walaupun tidak menjadi juara dan hanya menjadi juara 23 dia sangat bangga kerena karya tulisnya menang dan mendapat uang sebesar 9000 dolar.
Setelah itu khay pulang ke Indonesia tapi tidak langsung ke padang melainkan ke Rumah Sakit dulu menjenguk Qyu-qyu. Uang kemenangan pun ia berikan untuk biaya tambahan operasi Qyu-qyu.
Khay pulang kerumah dan merayakan kepulangannya bersama teman-tamn dan yang lainnya. Setelah keramaian tersebut Khay pergi ke kamar. Namun tiba-tiba dia merasakan sakt yang sangat amat berat di ulu hatinya. Khay mempunyai penyakit yang di ketahui dari pelajaran biologinya bernama “ Angina “ . Pikiran Khay pun kemana-mana. Akhirnya dengan senyuman dan wajah berseri  yang sudah dinantikannya telah datang. Perasaan sakit dan semua orang yang Khay sayang hilang. Khay sudah tidak bisa merasakan sakit atau lebih tepatnya tidak merasakan apa-apa lagi. Khay seperti merasakan sebuah kedamaian.



3 comments:

Unknown said...

novelnya sangat inspirasional banget

Anonymous said...

iya ya? makasih banyak ya hahah

Unknown said...

Sinopsis nya yang mana ya